Cerita sexs Cewek Cantik Rela Diambil Perawannya

Namaku Andra Bekerja diantara puluhan wanita tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi seorang pria,
ya inilah kisahku kisah nyata kehidupan percintaan dan seks ku.


Aku bekerja pada sebuah perusahaan retail skala menengah dijogja, di kantorku hampir rata rata karyawannya adalah perempuan,
karena pekerjaanku sebagai seorang teknisi komputer jadi hampir seluruh staff kantor yang notabene para perempuan ini mengenalku, bahkan banyak dari antara mereka yang sangat dekat.

Diantara puluhan karyawan perempuan dikantorku ini ada satu gadis yang dari awal dia masuk hingga sekarang aku kagumi, gadis mungil yang cantik lugu tapi terkesan sangat serius dalam bekerja.
Sebut saja namanya Wina, Gadis cantik ini setahuku sudah punya pacar, karena setiap hari dia diantar seorang cowok untuk datang ke kantor, entah kenapa, komputer wina ini yang paling sering error, padahal pekerjaannya selalu diburu waktu, hampir tiap hari aku harus datang keruangannya benerin hal hal yang sebenarnya sepele dikomputernya, Manager kantor sering bilang kalau hal sepele sebaiknya kamu ajari saja biar nggak bentar bentar panggil kamu, tapi karena dasar aku juga seneng ketemu Wina ya nggak pernah aku ajari, Wina pun nggak pernah minta diajari, walau setiap hari dia harus pulang paling ahkir untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda gara gara komputernya error.
dan kebetulan juga karena tugasku harus cek semua komputer dan server kantor saat pulang kerja mau nggak mau ya aku juga harus pulang paling belakangan.

Dari sinilah awal kisah ini berjalan, hari demi hari Wina dan aku jadi tambah dekat sering aku disuruh duduk disebelahnya jagain kalau-kalau komputernya error, aku sih dasar nggak ada kerjaan ya mau aja.

Sedikit masa lalu Wina yang aku tau dia pernah menjalin hubungan dengan salah satu cowok kantorku Sebut saja ( HT ), tapi hanya jalan dua minggu dan langsung putus, tiap aku tanya / singgung namanya Wina selalu cemberut / marah / bahkan terkesan jijik, karena penasaran hampir aku tiap hari aku tanya, hampir 3 bulan aku berusaha mencari jawaban saat ketemu dikantor, saat makan siang, ataupun saat bbm an dirumah, entah kenapa dia selalu berusaha mengalihkan pembicaraan tapi ahkirnya mungkin dia mulai percaya sama aku, diapun berani cerita,

Wina pernah diajak ke daerah pegunungan di utara jogja, kemudian karena hujan deras dia diajak HT itu berteduh (ngamar) disebuah hotel, Wina bercerita disana HT berusaha mengambil keperawanan dia bahkan secara paksa alias dia hampir diperkosa didalam hotel itu, tapi saat Wina bercerita dia tidak terlalu detail menceritakan itu tapi saat aku bertanya apa dia berhasil dia cuma bilang "tidak", saat itu entah kenapa aku juga merasa sangat lega mendengarnya.

Setahun berlalu kami tetap sedekat ini, aku tidak pernah berani mengungkapkan isi hatiku karena posisi ku yang sudah memiliki tunangan dan tinggal menunggu hari H untuk menikah.
tapi rasa sayang, cinta bahkan Nafsu kepada wina semakin mengelora, hingga suatu saat kantorku mengirim kami untuk tugas ke cabang perusaan kami di pulau kalimantan walau yang berangkat 8 orang termasuk aku dan Wina 3 laki laki dan 5 perempuan, perasaanku sangat senang mungkin ini kesempatan yang ku tunggu-tunggu.

Menuju airport Wina diantar cowok yang biasa antar jemput dia kekantor, aku sih cuek aja, toh Wina akan jadi milikku selama 6 hari di kalimantan, dan benar saja tempat duduk yang seharusnya sebelahku adalah milik Manajerku (sebut saja Mbak Rahma) dia tanpa sungkan minta tukar, kami berangkat dari jogja pukul 15:55 dalam perjalanan selama sekitar 2 jam di pesawat Wina menyinggung masalah dia hampir diperawani oleh HT, karena saat itu HT juga ikut jadi bagian Team kami, mungkin ini alasan kenapa Wina minta dekat denganku, supaya HT tidak macam-macam selama dikalimantan.

Setiba diBandara Syamsudin Noor Banjarmasin kami dijemput sopir dari kantor cabang banjarmasin dan karena hari sudah sore kami diantar langsung ke hotel, saat pembagian kamar aku kebagian kamar tanpa teman, ya karena cuma aku sendiri yang dari Divisi IT, HT dan seorang staff cowok sekamar, 1 kamar untuk Manajer, 2 kamar dibagi untuk 4 perempuan, tapi sialnya Wina kebagian kamar beda lantai denganku dan malah satu lantai dengan HT, HT terlihat senyum senyum senang, sedang Wina berdiri menghadapku sambil buka buka HP sambil sesekali mendongak melihat kearah mataku sambil cemberut, aku pura pura cuek sampai kami berpisah di pintu lift, setiba dikamar aku ambil HP dan sms ke tunanganku kalau aku sudah tiba di Banjarmasin, Gadis yang akan aku nikahi ini terkesan bawel dan cemburuan jadi bentar bentar harus kasih kabar. setelah selesai dengan tunanganku, aku segera bbm Wina, "Win Setengah jam lagi ku tunggu dilobby ya, kita cari makan diluar", dengan cepat ada balasan bbm masuk "Siap Pak", langsung saja aku mandi dan setelah selesai langsung meluncur ke lobby.

Dilobby aku kaget melihat HT sedang bicara dengan seseorang yang tertutup dibalik tubuh HT, aku berusaha memutari dan melihat ternyata memang Wina, aku pura pura nggak liat dan keluar untuk merokok, setelah sekitar 5 menit, tanganku digandeng dari belakang dan sedikit ditarik diajak jalan, ternyata Wina,

"Udah?" tanyaku ke Wina
"Udah apaan" jawab Wina dengan cemberut "Pokoknya aku selama disini harus sama kamu, Titik." sambungnya
Kami pun jalan jalan sampai malam, beberapa kali Tunanganku telpon dan terpaksa Wina aku suruh diam, kalau begini terus aku takut kalau Tunanganku malah curiga, atau ada seseorang yang memberi tau nya, ahkirnya aku putuskan untuk menceritakan kejadian ini, awalnya Tunanganku sulit menerima karena dia anggap ini cuma alasan buat selingkuh, Wina pun aku suruh cerita sendiri ke tunangan ku dan sepertinya Wina berhasil meluluhkan kecemburuan tunanganku, dan aku pun jadi lega dan merasa lebih tenang.

Pukul sekitar pukul 10 malam kami pulang ke hotel, ku antar Wina sampai ke depan kamarnya dan aku pun kembali ke kamarku dan langsung tidur. Keesokan harinya kami langsung menuju kantor cabang disana aku mengerjakan tugasku dan yang lain pun berpisah sendiri sendiri mengerjakan tugas masing masing, sampai makan siang Wina tidak kelihatan, tapi aku tenang HT makan semeja denganku, sedangkan manajerku duduk disebelahku saat hampir selesai ada bbm masuk dari Wina "Mas, aku nitip makanan ya, aku dilantai 3", bbm itu pun aku tunjukin ke Manajerku dan dia cuma tertawa, lalu berbisik, "Kamu pelet pakai apa anak kesayanganku itu?", aku cuma tertawa, "nanti aja diruang mbak aja saya cerita" sambungku, aku dan ibu manajer ini sudah seperti kakak adik kemana mana pasti aku diajak.

Sesampai dikantor cabang, aku pun cerita masalah HT dan Wina, Mbak Rahma sedikit kaget mendengar cerita ku, kemudian dia mengambil HP dan menelpon Tunanganku, ya Mbak Rahma ini kebetulan kakak sepupu dari tunanganku, mbak Rahma telpon dan cerita dan minta pengertian kalau aku dan Wina memang terlihat dekat supaya Wina lebih aman, karena kalau ada apa apa dengan Wina, Mbak Rahma juga yang tanggung jawab Lista tunanganku cuma bales bilang "pasrah", "kalau mereka ada hubungan ya aku nggak mau tau", dan Lista juga bbm aku "aku tetep sayang kamu dan aku tetep nunggu hari pernikahan kita". hidupku diantara dua pilihan yang nikmat.

Sampai jam kantor berlalu kami pun kembali kehotel aku langsung masuk kamar, tiba tiba pintu kamar ku diketuk dari luar, setelah ku buka, ternyata mbak rahma, "ini kunci kamar sebelah", "kamu BBM Wina suruh pindah kesitu, terserah mau ajak temennya apa sendiri, yang penting kita jagain berdua", "awas kalau terjadi apa apa sama wina", "kamu ikut tanggung jawab", "sejam lagi aku kebawah pura pura ajak Wina pindah kekamarku nemenin aku, kamu buruan BBM" cerocos mbak rahma, yang kemudian berlalu masuk kamarnya.

Dengan girang aku BBm Wina,
"Win mau nggak ngamar sama aku" sengaja ku goda sambil ngetes Wina
"Hah" balasan bbm yang sangat singkat, sengaja nggak ku balas.
ku tunggu sekitar 2 menit ada BBm masuk lagi,
"Maksudnya apa mas =D" dengan emot ngakak.
"Kamu disuruh bu Rahma bobok sama aku" jawabku
"Hah" jawaban bloon lagi...
"Kata bu rahma biar kamu aman, dan kerja bisa tenang" jawabku lagi.
"Aku pindah sana sekarang?" Jawab wina
"Kamu packing aja dulu, nanti bu rahma turun jemput kamu"
Status BBm Cuma R tak ada balasan lagi setelah itu.
selang beberapa menit pintu diketuk lagi, kali ini muncul wajah yang selalu membuatku degdegan, ya Wina muncul didepan pintu bersama bu Rahma,
"Biar Andra yang jelasin, ibu capek mau bobok", "Ndra, HT liat dan denger aku ajak Wina temenin aku tidur sekamar, kemungkinan dia nggak akan naik kesini dan ganggu", "kamu jaga dia dan jaga iman kamu", Bu Rahma tertawa sambil berbalik meninggalkan kami berdua.

"Mas..., beneran nih aku bobok sekamar ma kamu disini?" Tanya wina penasaran
"eh... bu rahma cuma becanda", "yuk, ke kamar sebelah, kamu bobok disebelah"
Wina cuma melongo entah apa yang ada dipikirannya saat itu, kemudian kami menuju kamar sebelah dan aku pun ikut masuk, tak lupa langsung ku kunci pintu kamar Wina, dan aku rebahan diranjangnya, Wina meletakkan tas tas nya dan menyusul duduk diranjang disampingku. Wina terlihat canggung berduaan denganku diatas ranjang, kami ngobrol sebentar, aku cerita kalau bu rahma sudah tau semua jadi kamu disuruh pindah keatas, dan aku disuruh jagain.

"Trus bu rahma bilang Jaga iman tadi apaan?" tanya Wina sambil tertawa, dan akupun ikut tertawa,
Wina terlihat cantik dengan kaos junkie yang ngepres ditubuhnya, toket nya yang bulat terlihat menonjol dibalik kaosnya, bagian bawah Wina cuma memakai celana pendek sepaha, terlihat pahanya yang mulus dan kaki indahnya, sesekali saat dia bergerak terlihat selangkangannya, yang membuatku mikir ngeres.

Supaya aku nggak mikir semakin ngeres aku langsung berusaha pamit balik kekamar "dah ya win, aku balik kekamar dulu, aku ngantuk, mau bobok bentar trus tar kita makan diluar lagi yuk"

"aku nggak pengen keluar, kakiku sakit tadi keseringan jongkok", jawab wina.
"oo... ya udah, aku makan sama bu rahma aja" jawabku
"Kita pesen room service aja yuk mas, mau?" kata Wina
"Makan, disini?" tanyaku
"Huum... kalau kamu mau sih, kalau nggak mau ya nggak papa..." Jawab Wina dengan sedikit manja,
"Wah... kalau aku kelamaan disini bu rahma curiga tar dikira aku macem-macem" jawabku langsung, "Bu rahma ditawarin ya? biar dia kesini?" tanyaku, sekalian bikin alibi, biar bu rahma nggak terlalu curiga aku kelamaan dikamar Wina.
"Terserah kamu mas." jawab Wina sambil beranjak dari kasur masuk kamar mandi.

Sepertinya Wina memang pengen berduaan denganku, tapi kalau bu rahma ngecek bisa bahaya,
"Mbak mau makan bareng?" tanyaku lewat telpon ke bu rahma,
"Makan dimana? aku ngantuk" jawab bu rahma dengan nada males.
"Pesen room service maem dikamar Wina" jawabku.
"Nggak ah... aku nanti pesen sendiri aja kalau lapar, kamu makan aja berdua", jawab bu rahma, "Eh... ndra... ndra..." celetuk bu rahma saat aku mau tutup telpon
"Ya mbak?"
"Besok pagi jam 5 kalau aku belum bangun kamu bangunin aku ya? telpon apa ketuk pintu sampai bangun, aku berangkat ke kantor samarinda", "kamu selesain pekerjaanmu, sama jagain Wina", "Lusa kalau bisa semua pulang ke jogja, kalau memang belum selesai, aku pulang duluan", "aku tidur dulu, Bilang Wina jangan lupa kunci pintu, kalau mau keluar kamu temenin"
Tut... tut... tut... tut...
belum sempet jawab udah ditutup aja, yah kebetulan lantai atas aman, kesempatan berduaan sama Wina, kataku dalam hati.
Saat itu Wina masih dikamar mandi,

"Wina... " kataku sambil mengetuk pintu
"ya... udah selesai ini" Wina membuka pintu, tubuhnya yang basah terbungkus handuk putih, membuatku sedikit kaget.
"Eh... Wi.. Win... bu rahma nggak mau, dia ngantuk besok mau ke samarinda pagi pagi." kataku menceritakan apa kata bu rahma
"Iya... bu rahma udah omong ke aku kog", "Mas nggak jadi balik kamar?" tanya Wina sambil mengangkat sedikit lilitan handuk diatas dadanya, sepertinya dia sadar aku beberapa kali melirik belahan dadanya yang memang terlihat jelas.

"Ya udah, aku balik dulu kalau jadi pesen makan, kamu bbm ya, kalo nggak ada kabar sampai jam 9, aku makan keluar" kataku sambil melangkah kearah pintu,
"Mas pesen aja buat berdua, maem di kamar mas aja, Wina pakai baju dulu, nanti nyusul" kata wina sambil tersenyum.
aku pun kembali kekamar dalam hati aku bilang "YES!!!", malam ini semoga bisa perawanin Wina.

Jam 8 tepat pintu kamar diketuk dari luar, berharap itu wina, ternyata bukan yang datang room service bawa makanan pesenan, dengan tiba tiba Wina pun muncul masuk kamar,
"Pas kan... hahahaha..." kata Wina sambil berlari kedalam dan mengambil nota makanan yang dibawa room service, dan membayarnya tanpa berkata apa apa.
"loh kog kamu yang bayar" tanyaku
"nggak papa mas, ayo makan dulu" jawab Wina sambil menyodorkan piring

Kami berdua makan diatas kasur, sambil sesekali becanda setelah selesai dan menyingkirkan sisa bekas makan, Wina rebahan dikasur, sambil nonton Tv,
tanpa kusadari Wina ternyata sudah tertidur pulas, walau dengan posisi cukup tidak nyaman, kaki masih menggantung dibawah, suara TV yang cukup keras seakan tidak mengganggunya sepertinya memang dia kecapean, padahal besok masih kejar kerjaan.

Lama kupandangi tubuh Wina yang tertidur disampingku, bisa saja saat ini ku plorotin celana kolornya dan langsung sikat memek perawan gadis cantik ini, tapi rasanya tidak tega saat memandang wajah gadis manis ini yang terpejam.
Perlahan aku bangkit dari ranjang, dan berusaha membopong tubuh Wina memindahnya agak kebagian atas ranjang supaya kakinya lurus, eh... malah dia terbangun.

"Aku bobok sini aja ya mas..." kata wina lirih
sambil beranjak naik ke ranjang dan merebahkan tubuhku disamping wina, kudekatkan bibirku ke samping kuping Wina.

"Lha kalau kamu bobok sini trus aku apa apain gimana?" jawabku menggoda

Wina tidak menjawab cuma tersenyum sambil mendesakkan kepalanya ke dadaku.
Sepertinya wina memang mau diajakin ML, tapi pelan pelan ah, coba kalau asal serang malah nolak mungkin.
"Win... kamu capek to? tak pijitin kakimu mau?" tanyaku ke wina sambil cari kesempatan membuat gadis ini horny

Dengan mata sedikit terbuka wina mengangguk tanda mau.
"Pakai handbody apa minyak kayu putih?" tanyaku
"ga usah pakai apa apa mas, pelan pelan aja sampai wina bobok ya" jawab Wina lirih sambil mengambil posisi telungkup

"OK" tanpa basa basi langsung kupegang betis mulus gadis cantik ini, ku elus perlahan sambil pijit pijit pelan supaya wina tidak merasa sakit sekitar 10 menitan.
kemudian perlahan tanganku mulai naik kearah paha belakang gadis cantik ini, kuelus kedua paha mulus nya dengan kedua tanganku kadang kedua tangan di satu paha mengelus bareng sambil pijit pijit, sedangkan wina sesekali menggerakkan kaki nya dan tertawa lirih sambil bilang "geli mas", tapi aku tetep cuek,
semakin lama tanganku semakin berani memasuki celana kolornya dari bawah, satu tangan meremas pantat kanan Wina dari bawah sedangkan tangan lain meraba pinggang dan kadang meremas pantat bagian atasnya, gadis ini cuma terdiam tapi tidak tidur terlihat matanya kadang terbuka kemudian merem lagi saat elusan tanganku menyentuh bagian sensitif kulitnya.

Waktu menunjukkan pukul 21:30, aku teringat pintu kamar belum dikunci,
"Wina... pintu kamarmu udah dikunci belum" tanya ku ke wina sambil beranjak kepintu
"Udah mas, coba cek lagi ya siapa tau lupa" jawabnya

aku bergegas ke kamar sebelah dan coba membuka pintu dari luar, ternyata udah terkunci, aku kemudian kembali kekamar mengunci pintu, dan langsung melompat ke kasur,
Wina membalikkan posisi jadi terlentang, aku pun langsung pegang bagian atas lututnya, ku elus dan pijit perlahan, Gadis ini sama sekali tidak keberatan tanganku mengelus bagian dalam pahanya yang masih tertutup celana kolor.
Kalau gini kelamaan pikirku, wina mungkin juga udah pengen cuma dia malu, perlahan tangan kiriku masuk kebalik baju wina dibagian perutnya, sambil mengelus perlahan, mata wina memandangiku sambil sesekali tersenyum kecil, sedangkan tangan kananku semakin berani mengelus bagian paha atas hingga ke selangkangan wina, terkadang terasa menyentuh rambut lembut disamping vagina Wina, mata wina terpejam saat kuelus memek nya dari luar celana dalamnya terasa gundukan memek wina yang ternyata tembem, dan terasa basah,
Saat ku berusaha mengulang elusan dibagian memek gadis cantik ini, tangan wina perlahan meraih lenganku dan menarikku mendekatinya, dalam posisi tubuhku setengah menindih tubuh gadis cantik ini, muka kami berhadapan dan tangan wina memegang tengkuk ku dan menariknya membuat bibir kami bersentuhan, ahkirnya Wina menciumi bibirku, bibir kami saling memadu, melumat cukup lama, terasa nafas wina terengah engah, seakan dia sudah sangat nafsu, tangan kananku mulai gerilya meremas tetek gadis cantik ini dari luar bajunya, seakan tidak mau kalah wina memasukkan tangannya kebalik bajuku mengelus hingga meremas remas punggungku.

Cukup lama kami berciuman seakan nafsu menahun meledak tak terbendung, lidah Wina bergerak liar didalam mulutku terkadang ku emut lidahnya dan kuhisap, Suara TV yang lumayan keras menutup desahan nafas Wina yang lumayan nyaring, padahal belum diapa apain, apalagi nanti kalau sudah disodok memeknya desahannya pasti lebih kencang.

Perlahan kulepas Ciuman ku dibibirnya dan mulai menciumi leher hingga pundaknya nafas memburu Wina terasa ditelingaku yang membuat ku semakin bernafsu,
Sambil bibirku menciumi leher wina, kedua tangan ku berusaha mengangkat kaos wina ke atas dan memasukkan tangan kananku kebalik BH nya terasa toket kecil yang mengencang puting susunya pun menonjol mengeras, tak sabar pengen melihatnya langsung kulepas ciumanku dilehernya, langsung kupandang kedua gundukan toket kecil yang bulat mengencang dihadapanku, tanpa minta ijin, langsung ku angkat BH wina ke Atas dan kuciumi satu persatu puting susu gadis cantik ini, kulumat ku emut puting susu Wina sambil tanganku meremas remas toket nya.

Sekitar 10 menitan aku bermain main dengan toket wina, terlihat wina sudah tidak tahan, kemudian kupindahkan tubuhku ke bagian bawah dan menarik perlahan celana wina hingga celana dalamnya ikut tertarik kebawah tanpa disuruh wina mengangkat pantatnya supaya mudah celananya melorot,

sekali tarik memek tembem gadis cantik ini pun terlihat jelas kupandangi sebentar, kemudian kulanjutkan menarik celana wina sampai terlepas, perlahan kuraba memeknya dengan jariku, basah... memang Gadis cantik ini sudah sangat terangsang, tapi langsung ku hentikan dan mendekatkan wajahku ke wajah wina, dan aku berkata,

"Wina... kamu masih perawan kan?" tanyaku lirih
Wina cuma mengangguk pelan,
"Boleh kalau aku yang ambil perawanmu?" tanyaku lagi
Wina mengangguk lagi,
kemudian aku beranjak kebawah dan mengangkangkan kaki wina kumasukkan wajahku keselangkangan gadis ini, dan mulai menjilati vagina wina yang masih perawan, saat pertama kali lidahku menyentuh klitoris nya, wina mendesah cukup keras, tanpa kupedulikan kuterus menjilati memek wina sampai benar benar basah, kalau sudah terasa banjir kuambil tissue dilap sebentar lalu kujilat lagi 5 menit terlihat tubuh wina mengencang dan pinggulnya bergoyang sambil mendesah desah keras, kulirik toket wina terlihat semakin besar sambil kuremas remas toket wina, wina pun mengalami orgasme untuk pertama kalinya walau tanpa dimasuki penis, Wina terkulai lemas, ku biarkan wina istirahat sebentar, sambil ku mengelap memek wina yang basah.
sekitar 5 menit ku kembali menciumi Paha bagian dalam gadis ini, pastinya bagian ini sangat sensitif karena bagian kulit yang tipis, ciuman ku kembali mengarah ke memek gadis perawan ini, ku jilati lagi memeknya, wina masih mendesah sambil meremas remas rambutku.

kemudian aku duduk dan melepas celana ku, kontolku sudah membesar dan tegang mengencang, wina sediki kaget melihat batang penisku yang besar dan tegak, kuraih tangan wina dan kusuruh pegang, batang kontolku dikocok kocok dan dielus elus perlahan dan lembut oleh gadis ini, terasa sangat nikmat, kemudian wina berkata lirih
"Masukin Mas,... aku pengen banget..."
aku pun mengambil posisi didepan memek wina, ku gesek gesekkan perlahan kepala penisku di bibir vagina gadis ini, wina cuma mendesah dan merem kemudian perlahan kutusukkan batang penisku ke vagina wina yang basah ini, sret... sret...,

"ahhh.... masss...." Wina merintih merasa sakit

ternyata masih rapet banget... ku cabut lagi ku elus eluskan lagi ke bibir memeknya, kembali kucoba sodokkan batang penisku, kali ini kebih kencang,
Bless.... kepala penis masuk, Tubuh Wina mengencang dan merintih... "sakit...."
tanpa kupedulikan rintihan gadis ini, kembali kudorong masuk penisku lebih dalam lagi, sret... srettt... brek.... terasa selaput dara Wina tersobek oleh kepala penisku,
wina merintih lebih keras lagi, sambil meremas lenganku yang memegangi Pinggangnya,
“Aahh, aaooww, mass, sakiitt...” Wina mengerang sambil kelojotan badannya. Kutekan pinggulnya agar dia benar-benar menekan pantatnya. Dengan demikian, batang kontolku pun akan melesak semuanya masuk ke lubang vaginanya.
Wina merintih kesakitan,
Perlahan kutarik keluar batang kontolku terlihat merah darah menempel diantara cairan memek wina, tapi tidak sampai seluruh batang kontolku keluar kusodokkan kembali kedalam secara perlahan, wina kembali merintih...

tak ku pedulikan rintihannya malah aku semakin bernafsu, kutarik lagi batang kontolku, dan perlahan kumasukkan lagi, ku ulang berkali kali hingga rintihan Wina berubah menjadi desahan nikmat, sodokan keluar masuk batang kontolku didalam memek gadis ini semakin kencang tubuh mungil wina terguncang naik turun toketnya terlihat bergoyang goyang,

"mas... terus mas.... terr ruuss..."
"eee..nakk... mass...."
"maa..sss.. re...remes... te... tek... wina mas"
"re...remes... te... tek... wina mas" Wina memohon tanganku meremas remas toketnya yang mengencang,

“Aooww, ter, russ mass.., aahh..”
“Ohh, nik, nikmat banget mass..”
“Oooohhh Mas… Terus mmaass… hhhoohh… Ter... ruus.. terus mas hhhooohhh…hhhoohhh..enak sekali tusukan burungmu mas… hhoohh… sodok terus yang lama mas… ooohhh… sayang… oohhh… ,
Wina mendesah penuh nafsu....

“Hhhhggggghhh… nnggghhhhooohh.. Mas… nnggghhhoohh Masss... h…oo oohhh…hhhggg..,” tubuh Wina mengencang wina kembali merasakan orgasme
“Hhhhggg….nngghhooohh…nnnggghhhoohhh…,”
tak henti henti gadis ini mendesah hebat,... tubuh mungilnya berguncang, sambil memeluk tubuhku yang ditariknya menempel tubuhnya terasa toket gadis ini mengencang menyentuh dadaku terasa hangat, dan batang kontolku pun merasakan tekanan yang lebih dari sebelumnya sodokan ku kupercepat hingga nikmat terasa sampai ubun ubun, aku bangkit dengan posisi jongkok sambil menggenjot memek Wina semakin kencang,

tubuh mungil wina sudah lemas, tanpa peduli ku tetap sodokan kontolku keluar masuk dimemek wina yang sudah berlendir ini, sampai ahkirnya aku tak bisa menahan lagi segera kucabut dan ku kocok dengan kencang sampai cairan peju / sperma ku keluar muncrat sampai membasahi perut dan dada Wina, ahhhh..... nikmat sekali perawan satu ini, sambil kukocok kocok penisku kulihat memek wina berbusa putih bercampur darah.

Nafas wina terlihat masih tersengal sengal, dia memandangi ku yang masih memegangi batang kontol, kemudian dia berusaha meraih batang penisku dan gantian mengocok nya dengan lembut, hingga tetes sperma terahkir menetes di perutnya,

kuraih tissue disebelah wina dan ku bersihkan memek dan cairan sperma di perut dan dada wina
kurebahkan tubuhku yang lemas disamping gadis ini sambil memeluknya,

"Maafin aku ya win" kataku sambil berbisik
Wina tidak menjawab malah mencium bibirku dengan mesra, kemudian memelukku dengan erat
dan Wina pun tertidur pulas dipelukanku.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Cerita sexs Cewek Cantik Rela Diambil Perawannya"