Cerita Sexs Sama Gadis Cantik Jepang Perawan

Cerita Sexs Sama Gadis Cantik Jepang Perawan - Namaku Tora, fisikku bisa dibilang mendekati sempurna, dengan tinggi badanku 175cm, rambut pendek jegrak, dan wajahku yang manis karena dihiasi dengan lesung pipi diwajahku. Kepindahan kedua orang tuaku ke kota ada berkahnya juga. Dikota pergaulanku semakin luas hingga aku mendapatkan kenalan sorang wanita jepang. Namanya adalah Aiko, orangnya sangat putih, bibir yang tipis dan mata yang sipit, biasa keturunan jepang. Ternyata mamah Aiko ini asli jepang dan papahnya asli Kalimantan, mereka berdua menikah dan melahirkan Aiko tersebut. Aku berkenalan sama Aiko ini saat aku mengahdiri acara ulang yahun temanku, Aku dikenalkan oleh seorang temanku namanya Faris. Setelah perkenalan ini akhirnya aku berhubungan lebih lanjut dengan Aiko sampai akhirnya aku jadian sama Aiko. Setelah kita pacaran kita sering keluar jalan-jalan, nonton, dan maen kemana aja. Pernah juga sesekali aku mengajaknya bercinta meski masih dalam masih bercinta setandart saja.


Hari minggu waktu itu, Aiko mengajaku untuk menonton, katanya ada film yang bagus. Aku pun menurutinya. Lantas kujemputlah Aiko ini dirumahnya, sampai dirumah Aiko lantas aku berpamitan kepada kedua orang tua Aiko, Menujulah kita ke XXI. Semabri menunggu Aiko memesan tiket, aku membeli makanan dan minuman sebagai cemilan didalam bioskop. Setelah masuk bioskop ternyata Aiko memilih bangku belakang. Setelah 15 menit nonton film tersebut, aku pun merasa bosan. Tapi aku pura-pura menikmatinya agar Aiko merasa senang. Sejenak terlintas dalam pikiranku aku ingin melakukan sensasi bercinta bersama Aiko yaitu didalam bioskop ini. Lantaslah sembari menonton film tersebut aku memikirkan gimana cara memulainya

Susana gedung bioskop yang sepi semakin membuat gairahku semakin meningkat melakukan sensasi bercintaku ini. Aku memulai dengan memegang tangan Aiko, sambil memegang tangan Aiko sesekali aku menggelitik tangan Aiko sebagai tanda, tapi si Aiko malah ketawa-ketawa aja. Aku berganti dengan merangkulnya, Aiko pun diam saja. Naaah inilah saatnya, dengan pelan-pelan aku mencium kepala Aiko, tp masih diam saja. Kucium lagi keningnya dan “Aaahh sayang kok cium terus”ujar Aiko. Aku tersenyum dan “gak papa sayang, sayang cantik, sensasi yuuk sayang” ajakku lirih disebalh telinganya. “Aaaahhh masak iya disini sayang, aneh-aneh aja kamu sayang” jawab Aiko. “kan namanya juga sensasi sayang ya mau dimana lagi, mumpung sepi juga ni sayang” ujarku. Tanpa menunggu Aiko menjawabnya tanganku langsung memegang pipi Aiko dan aku langsung mencium bibirnya.

Cerita Sex Rangsangan Gadis Jepang – Kunikamtinya bibir tipisnya yang mungil itu, dan Aiko pun membalas ciumanku. Dan berpagutanlah kita didalam bioskop itu. Ruangan yang agak panas karena AC yang mungkin sudah rusak membuat aku semakin bergairah. Kulumat semua bibir Aiko, kumainkan lidahku didalam rongga mulut Aiko, dan Aiko pun membalas permainan lidahku. Setelah beberapa menit kita saling berpagutan, tanganku pun tak tinggal diam, tanganku mulai memegang payudara Aiko, lalu kuremas-remas kedua bukit kembarnya itu. Sambil meremas-remas payudara Aiko akupun menjilati leher Aiko, terus jilatanku menuju kebelakang telinga Aiko. Dan saat kujilat bagian belakang Aiko keluarlah desahan dari mulut Aiko, ini dia titik lemah Aiko. Ketika Aiko sudah terangsang dengan jilatanku kini Tanganku terus merayap membuka kancing celana jeans-nya dan menarik retsleting dan terus masuk ke dalam celana dalamnya sampai mendapatkan bukit berbulu halus.

Kuusap-usap bukit itu dan jariku mulai mencari liang kemaluan yangtelah mulai basah keenakan. Jariku mulai memasuki lubang kemaluan itu dan terus bermain masuk-keluar, mulut mungilnya terus mendesah dan badannya sedikit mengejang. Kurasakan bertambah basah kemaluannya, ternyata dia orgasme lagi. Kuambil tangan kanannya, kuantar ke kemaluanku, Aiko seakan mengerti dan membuka kancing dan menarik retsleting celanaku. Ditangkapnya batang kemaluanku yang sudah mulai menegang dipermainkannya, aku cuma berbisik, “Kocok dong!” Ia pun mengerti, tangannya mulai bermain ke atas dan ke bawah membuatku keenakan. Mungkin ia melihat mataku terpejam keenakan. Aiko terus mempermainkannya dengan tempo yang bertambah cepat, aku cuma bisa mendesah “Terus Aiko, enak.” Semakin cepat tempo yang dilakukan,semakin berdesir darahku. Tangan Aiko membuka lebih lebar retsletingku agar lebih leluasa tangannya bermain di kemaluanku.

Permainan dimulai lagi perlahan dan lama kelamaan semakin cepat. “Jim kenapa? Enak ya.” Aku cuma tersenyum sambil mengangguk. “Aah.. ahhhsedikit lagi nich terus… ach.. ach… achhh…” keluar sudah air maniku, aku segera menciumnya dengan penuh nafsu. Aiko berkata, “Ih kok elo kencing sih… tangan gua basah nich.” Aku segera berbisik menjelaskan apa yang terjadi, kulihat dia mengerti dan segera berbisik lagi, “Ada tissue nggak?” Ia pun segera mengambil tissue dan mulai mengelap kemaluanku yang telah basah tadi.

Aku cuma berbisik, “Makasih ya, enak loh, belajar dimana?”.
Aiko tersenyum dan berbisik, “4:28 PM 3/01/2017″Loh kan elo yang ngajarin.”
“Iya bener,” jawabku sambil tersenyum.

Film pun berakhir, kami pulang ke rumahnya dan pucuk di cinta pun telah tiba, ayahnya belum sampai di rumah, kedua adiknya tidak pulang karena harus menginap di rumah saudaranya. Aku pun tidak mau merugi. Kumanfaatkan kesempatan, “Mau yang lebih enak nggak?” kutarik tangan Aiko dan mulai kukulum bibir mungilnya. Tanganku pun mulai aktif bermain di kedua bukit kembarnya. Kutekan ke dalam puting susunya ia pun mendesah “Ach…” entahmengapa semakin aku mendengar desahan Aiko semakin ganas mulutku bermain. Kujilati seluruh leher dari mulai tengkuk sampai ke lehernya, desahan Aiko pun semakin merangsangku. Sesekali kukulum bibir mungil Aiko. Ia pun sudah mulai mengerti dengan membalas kulumanku. Kujulurkan lidahku ke mulut Aiko dan memancing agar lidahnya juga terjulur. Aku pun mengajarkan secara tidak sengaja “French Kiss” yang menurut sementara orang merupakan cara berciuman yang paling nikmat.

Tanganku semakin aktif kubuka baju Aiko sampai terlihat kedua bukit kembar menantang ditutupi BH warna pink. Kutarik tangan Aiko ke arah kemaluanku. Kubuka BH penghalang itu dan lidahku mulai bermain, kujilati kedua puting susu kemerahan itu bergantian. Semakin kujilati dengan mesra semakin nikmat yang Aiko rasakan. Sesekali kupandang mata Aiko yang terpejam merasakan nikmatnya. Sesekali kusedot dan “Ach… Jim terusss… Jim, enak bener… achh.. achhh Jim enakkk… terusss.” Kata-kata itu terus keluar dari mulut Aiko yang mungil. Lidahku semakin lincah mendengar suara desahan itu. Kujilati terus seluruh bukit kembar itu dan terkadang leher jenjang Aiko sampai ia merasakan nikmatnya permainan ini dan akhirnya, “Aachhh…”tubuh mungil itu menggelinjang. Aku segera mengerti bahwa Aiko telah orgasme untuk yang pertama. Tangan Aiko sudah semakin mengerti, dibukanya kancing dan restletingku, dipegangnya batang pusaka itu dan dimainkannya naik turun. Perlahan tapi pasti dan dengan tempo yang semakin cepat. “Achhh…” kurasakan semakin nikmat. Ternyata memang tak percuma pengalaman di bioskop tadi yang kuajarkan.

Darahku semakin berdesir, rasa nikmat tiada duanya kudapat. Segera kutundukkan kepala Aiko sambil kubisikkan, “Isep dong!” Aiko pun mengangguk dan mulut mungil itu telah bermain dengan kemaluanku. Dijilatinya dari kepala sampai batang dan sesekali dimasukkannya batang itu ke mulutnya sambil kurasakan hisapan hangatnya. Tangan Aiko pun tak berhenti bergerak naik turun. Sesekali dihisapnya ujung kemaluanku, kulihat pipinya menggembung akibat mulutnya kemasukkan batang wasiat peninggalan nenek moyang. “Achhh…” keluar desahan dari mulutku. Semakin nikmat kurasakan, aku pun segera menarik Aiko, kubuka celana jeans-nya dan kuarahkan lidahku kekemaluannya yang sudah membasah. Kujilati terus lubang kemerahan itu dan sampai ke klitoris merah yang menantang. Kujilati terus dengan perlahan tapi pasti. Terus kupandangi wajah Aiko yang terpejam kenikmatan. Tangan Aiko sesekali memegangi kepalaku menahan nikmat yang kuberikan. Kupandangi lubang kenikmatan itu. Jari-jari nakalku mulai bermain. Kumasukkan jari telunjukku ke dalam kemaluan Aiko. Kupermainkan kemaluan itu dengan jariku, keluar-masuk. Terus kulakukan sambil sesekali menambah tempo lebih cepat. Aiko pun menggelinjang, “Achh… achh… achhh…” Keluarlah air kenikmatan membasahi kemaluan Aiko.

Kulihat Aiko terkulai kenikmatan, kutarik badannya dan kutempatkan di sofa single dengan posisi menantang menghadapku. Kuarahkan batang kemaluanku ke lubang kemaluan Aiko sambil kuangkat kedua kaki indah itu di atas pundakku. Kuangkat sedikit pantat indah itu agar semakin mudah batangku mengarah. “Echh.. echhh… blessss…” akhirnya berhasil juga batang wasiat itu masuk, terus kugerakkan keluar masuk. Kulihat Aiko terbujur sambil matanya yang terpejam merasakan nikmatnya suasana. “Terus… terus… Jim, perlahan-lahan biar nikmat.” Aku terus tanpa peduli memacu kemaluanku sampai akhirnya… “Achhh….” keluarlah air mani dari kemaluanku dan Aiko pun menggelinjang menahan air nikmat yang keluar dari kemaluannya. Kami terkulai lemas, kulihat Aiko tersenyum sambil berbisik, “Mau lagi dong!” Aku pun semakin tertantang, kutarik kepala Aiko dan sedikit kutundukkan, Aiko pun mengerti. Segera mulut mungil itu bermain di kemaluanku menjilati sampai bersih air maniku. Setelah bersih, kembali mulut mungil itu bermain dengan tongkat wasiatku. Batang kemaluanku masuk ke dalam mulutnya dan tangan kanannya bermain naik turun. Batang kemaluanku pun yang telah kuncup kembali menegang, darahku kembali berdesir. Nikmat yang kurasakan terasa lebih nikmat. Aku tak kuasa berkata-kata cuma desahan dan nikmat yang luar biasa yang bisa kurasakan.

Setelah tak tahan merasakan nikmat yang luar biasa, aku pun berbalik menarik Aiko untuk membangkitkan lagi rangsangan untuknya. Kujilati Kedua payudara menantang dan terus lidahku bermain sampai mengarah ke lubang kemaluan Aiko. Kujilati habis bagai anjing yang kehausan, terus kujilati sambil sesekali melirik Aiko yang semakin teransang kenikmatan. Kubukalebar kedua paha Aiko sehingga terlihat lubang menganga yang menunggu kedatangan batang wasiatku. Kujilati klitoris kemerahan dengan perlahan tapi pasti, “Achhh…” Aiko kembali mencapai orgasme. Melihat Aiko terkulai lemas kuangkat badannya sehingga menghadap membelakangiku. Kuangkat sedikit pantat Aiko sehingga membuat posisi menungging atau kalau orang barat bilang “doggy style”. Kuarahkan batang kemaluanku, tetapi terasa sulit sekali untuk masuk. Terus aku berusaha sampai akhirnya kubuka sedikit kedua paha Aiko. Kuhujam batang kemaluanku dan akhirnya dengan sedikit usaha masuk kembali batang itu ke kemaluan Aiko. Tanganku berpegang pada kedua pinggul Aiko dan perlahan tapi pasti kupacu batang kemaluanku keluar dan masuk lubang kemaluan Aiko. Agak seret memang posisi ini dibanding posisi sebelumnya, sehingga agak sulit bagiku untuk menambah tempo, tapi aku terus berusaha menambah tempo. Semakin cepat dan semakin cepat, “Jim pelan-pelan, sakit,” tiba-tiba kata-kata itu keluar dari mulut Aiko.

Sebentar kupandang wajah Aiko yang meringis kesakitan, “Tapi enak kan?” Kulihat Aiko mengangguk, maka semakin tidak pedulilah aku terus memacu gerakan keluar masukku. Terus kupacu sampai sekitar 15 menit kurasakan cairan hangat mulai membasahi kemaluanku. Aiko mulai terkulai lemas, tanpapeduli terus kupacu batang kemaluanku untuk terus mencapai klimaks. Memang terasa lebih lama permainan yang sekarang dibanding permainan tadi, terus kupacu sampai akhirnya kurasakan sesuatu akan melesak keluar dari kemaluanku. Kucabut keluar batang kemaluanku dan kubalikkan badan Aiko yang sudah terkulai lemas. Kukocok sendiri batang kemaluanku dengan tempo tinggi sampai akhirnya “Achhh… ssshhh…” keluar air maniku dan kuarahkan ke payudara Aiko. Aku pun terkulai lemas dan kubisikkan Aiko agar mengusap air maniku ke seluruh permukaan payudaranya. “Biar lebih kenceng,” kataku. Aiko cuma diam dan melakukan apa yang kuinginkan. Setelah selesai, “Masih mau yang lebih enak lagi?” tanyaku. “Iya dong,” jawab Aiko sambil terkulai lemas. Aku cuma mengangguk sambil mengingatkan bahwa ayahnya sebentar lagi pulang.

Kami segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Betul saja tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil, aku segera keluar membukakan pintu garasi. “Selamat malam Om,” sapaku. Ayah Aiko hanya tersenyum dan masuk ke rumah. Setelah bercanda sebentar aku pun pamit pulang. Kubisikkan, “Nanti gua ajarin lagi yang lebih enak.” Aiko cuma tersenyum dan mengangguk tanda setuju. Aku pun segera pulang dengan hati senang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cerita Sexs Sama Gadis Cantik Jepang Perawan"

Posting Komentar